Menunggu
seseorang yang tak layak ditunggu.
Menikmati
setiap rasa lelah dari menunggu.
Hanya
mendengar apa yang ingin didengar.
Berusaha
membenarkan sikap menyakiti hati dan perasaan demi nikmatnya kegalauan.
Kata
apa lagi yang layak, selain Egois?.
Coba
pandang sekitar, berapa banyak orang yang menciptakan realita sendiri
dikepalanya?.
Berapa
banyak yang hidup dalam imajinasi berpasangan.\
Dengan orang yang bahkan tak
berani kau sapa setiap pagi?.
Lalu, kau menyalahkan keadaan
apabila mimpimu direnggut orang lain?.
Kata apa lagi yang layak, selain
egois?.
Siapa lagi yang tenggelam dalam
harapan, tapi meninggalkannya terabaikan tanpa tindakan?
Siapa yang terus menyalahkan
kenangan, terlalu indah untuk dilupakan katanya.
Kalau terlalu mudah dilupakan,
itu bukan kenangan, itu peristiwa yang kau anggap biasa.
Ada yang rela terjebak, terus
berharap, kenangan indah bakal terulang.
Tapi banyak yang lupa, sejarah hanya terjadi satu kali.
Kalau berkali-kali, itu bukan
sejarah, tapi rutinitas yang pada ujungnya, membosankan.
Banyak mempertahankan gir-gir jam
yang sudah usang.
Yang tak lagi berfungsi, yang tak
lagi bergerak.
Membiarkan Jarum jamnya tak lagi
berjalan maju.
Waktumu terus berjalan, tapi Jam
mu tak lagi bergerak kearah semestinya.
Sampai kapan jarum jam mu
berjalan mundur?.
Aku dan Kau boleh terluka, tapi
tetaplah jadi sesuatu yang berguna.
Karena siapa lagi yang bakal memberikan
bahu untukmu, ketika menangis tersedu-sedu saat menyantap wedding cake yang
salah kecuali gir-girmu yang baru?.
0 komentar:
Post a Comment